Oleh : Desie A. Sari
Pulau Penyengat
Mengunjungi Kepulauan Riau seperti menghubungkan tapak kaki kita dengan jejak para leluhur melayu kita terdahulu. Salah satu pulau sejarah dan budaya yang kami kunjungi adalah Pulau Penyengat. Di sinilah kita mengatahui asal-usul bahasa nasional kita : Bahasa Indonesia.
Di pulau ini terdapat makam para leluhur Melayu yaitu Kerajaan Riau-Lingga. Diantara makam-makam tersebut terdapat makam sejarawan, budayawan dan sastrawan terkemuka, yaitu Raja Ali Haji (1808 – 1873). Beliau merupakan keturunan kedua (cucu) dari Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis.
makam Raja Ali Haji
Keberadaan Raja Ali Haji tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Di akhir abad ke-19 beliau membuat kamus tata bahasa Melayu yang lengkap, yang saat itu dibantu oleh sahabatnya yang sekaligus sarjana budaya Belanda yaitu Van Der Waal. Karya beliau kemudian dibawa ke Batavia. Karena saat itu kamus bahasa Melayu merupakan kamus bahasa daerah terlengkap yang diperoleh pemerintahan saat itu yaitu Pemerintahan Belanda, maka ditetapkanlah bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dalam pemerintahan dan pendidikan di Hindia Belanda (Indonesia sebelum merdeka). Dalam perjalanan bangsa menuju kemerdekaan, Bahasa Melayu standar itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia.
Bila saja, saat itu di Batavia pemerintahan Hindia Belanda sudah memiliki kamus tata bahasa daerah lain yang lebih lengkap dari kamus Melayu-nya Raja Ali Haji, misalnya bahasa Bali atau Sunda, maka dasar bahasa nasional kita bukanlah bahasa Melayu da perkembangannyapun berbeda.
Gurindam Dua Belas
Selain merumuskan tata bahasa Melayu, Raja Ali Haji menciptakan karya-karya sastra Melayu yang salah satunya adalah Gurindam dua belas di tahun 1847. Yang merupakan dua belas pasal berisi nasehat-nasehat tentang ibadah, kewajiban pemimpin, kewajiban anak, orang tua, hidup bermasyarakat, budi pekerti.
Tim Shangkala di Kepulauan Riau
Artikel terkait :
Kalender Sunda & Revisi Sejarah
Amanat Galunggung Prabu Darmasiksa Leluhur Sunda
Pangeran Wangsakerta Sang Sejarawan
Dalam Kenangan, Abah Ali Sastramidjaja
Prasasti Ciarunteun Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Perbedaan Batu Tulis, Petilasan dan Makam
The Differences between Written-Stone, Petilasan Site & Tomb
Baduy-Sebuah Perjalanan Batin ke Suku Kuno tahun 1959
Sejarah Bangsa & Tanah Air Indonesia (Purbakala/The Last Continent)
Peninggalan Prasejarah Masa Perundagian
Prehistoric Remains from the Bronze-Iron Age
Prehistoric Remains from Neolitic Stage
Peninggalan Prasejarah Zaman Bercocok Tanam
Prehistoric Sites Along the Banks of Ciliwung River
Peta Lokasi Situs Prasejarah di Daerah Aliran Sungai Ciliwung
Tokoh-Tokoh Galuh Menurut Wangsakerta
Galuh Berarti Putri Bangsawan atau Sejenis Batu Permata
Keberadaan Galuh Sepanjang Sejarahnya, Sang Manarah
Boats & Ships during Kingdoms Era in Nusantara Archipelago
Perahu-Perahu di Masa Kerajaan Nusantara
Asal-Usul Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia
Kerajaan Sunda Kelapa – Jayakarta – Batavia
Tabel Pemimpin Kerajaan Sunda, Galuh
Musik Etnik Nusantara/Nusantara Ethnic Music
Musik Yoga, Meditasi & Terapi / Yoga, Meditation & Therapy Music
Kelas Yoga & Singing Bowl (Genta Tibet)
Asanas Yoga, Jiwa Gembira Melalui Gerakan-Gerakan Tubuh
Asanas Yoga. Healthy & Happy of Body & Soul
‘Ancient Tantra Kriya Yoga’ & ‘Energy Transformation Micro – Macrocosm’ Workshop
Deep Inside ‘Nyepi’ – Silence Day (Hindu Lunar New Year)
The Studio Wellness Program at the STONES, Kuta, Bali
Heart, Hands & Orbs at Merapi Volcano, Central Java
The Studio Wellness Program at The Stones, Kuta, Bali
Sejarah Bangsa & Tanah Air Indonesia (Purbakala/The Last Continent)
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
15 Sifat Kepemimpinan Mahapatih Gajah Mada dalam Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca
19 Unsur Proses Perjalanan Rohani
Earthquake Emergency Procedure
Leave a comment